Rabu, 22 April 2009

Fungsi Lobus Cerebrum dan Efek Dari Lesi

CEREBRUM
Adalah bagian terbesar dari otak yang terdiri dari dua bagian (hemispherium dextra dan hemispherium sinistra) dan berhubungan dengan bundel-bundel saraf (corpus collosum). Masing-masing hemispherium terbagi menjadi empat lobus yaitu lobus frontalis, lobus parietalis, lobus temporalis dan lobus occipitalis). Hemispherium dextra mengontrol sisi tubuh sebelah kiri, begitu juga sebaliknya.
Lobus Frontalis :
Area A (Area Motoris) yang memberi kenaikan ke tractus cerebro spinalis. Fungsinya mengontrol gerakan volunteer ½ samping yang berlawanan dari satu tubuh dengan mewakili pada cortex dalam posisi upside down (terbalik). Efek dari lesi adalah placid paralisis lesi diantara hemispherium menghasilkan paraplegi.
Area B (Pre Motor Area). Fungsinya melokalisasi fungsi motoris. Efek dari lesi adalah spastic paralisis dan perubahan psikologis.
Area C. Fungsinya mengontrol gerakan mata. Efek dari lesi adalah mata berputar ke samping daerah yang cidera dan tidak bisa bergerak ke samping yang berlawanan.
Area D. Fungsinya mengontrol gerakan dari larynx, lidah dan bibir untuk memungkinkan gerakan pengucapan. Efek dari lesi adalah tidak mampu berbicara.
Area E (Silent Area). Fungsinya adalah meyakini untuk mengontrol perasaan yang tidak nyata, penglihatan depan, pendapat orang dewasa. Efek dari lesi adalah kekurangan perasaan ketidakmampuan menanggapi peristiwa-peristiwa pribadi.
Efek-efek dari cidera pada pre motor area berubah dengan rata-rata. Cidera dengan kejadian tiba-tiba seperti injury kepala atau haemorage (perdarahan)

LOBUS TEMPORALIS
Area F dan G. Berfungsi untuk mendengarkan dan menghubungkan/asosiasi suara. Efek dari lesi tidak mampu melokalisasi petunjuk suara.
Area H (Pre pendengaran dan pusat bicara). Berfungsi untuk mengetahui kata yang diucapkan. Efek dari lesi adalah tidak mampu mengetahui apa yang diucapkan.
Area lain pada aspek tengah dari lobus ini berhubungan dengan rasa dari pembau dan perasa.

LOBUS PARIETALIS
Area I,J,K. Berfungsi sebagai area penerima sensoris untuk sentuhan cahaya, diskriminasi dua titik, propiosepsi (perasaan sungsi sendi dan tekanan).

LOBUS OCCIPITALIS
Area L. Berfungsi sebagai area reseptive kesan visual. Efek dari lesi adalah kehilangan penglihatan untuk beberapa area pandang penglihatan.
Area M dan N. Berfungsi untuk merekam dan mengintepretasikan dari stimulasi visual. Efek dari lesi adalah tidak mampu merekam sesuatu yang dilihat.

1 komentar:

  1. saran ya. . Klo bsa dikasih gambarnya. .

    Artikel ini sangat bermanfaat sekali. Makasih

    BalasHapus

WELCOME TO MY WORLD

SELAMAT DATANG DI WEB-BLOG-QU

about me

Siapa saya...?hanya Allah yang tau but sedikit crita nich. I'm a physiotherpist.sekarang critanya baru ngajar di Cilacap City